Ini adalah contoh makalah untuk siswa SMA
judul Budidaya dan Pengendalian Penyakit Kacang hijau. Semoga bermanfaat.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kacang hijau memang kalah populer dibandingkan kedelai dan kacang tanah.
Ditinjau dari segi penggunaan dan produksi kacang-kacangan di Indonesia. Komoditi ini menduduki
tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Kurangnya
perhatian petani terhadap kacang hijau dianggap memerlukan banyak tenaga kerja.
Hal ini karena panen harus dilakukan secara bertahap, sebagai akibat
ketidakserempakan kematangan polong. Selain itu, produksi yang dihasilkan oleh
petani rendah dan peluang pasarnya lebih kecil dibandingkan kedelai. Dan juga
kurangnya minat petani untuk menanam kacang hijau, akibat rendahnya permintaan
pasar terhadap komoditas ini.
1.2 Tujuan
·
Mengembangkan penanaman kacang hijau agar
tanaman kacang hijau hasilnya berkembang pesat
·
Agar siswa mempunyai minat menanam kacang hijau
walaupun penanamannya sangat sulit dan repot
·
Siswa dapat mengidentifikasi H+P kacang hijau
·
Siswa trampil dalam mengendalikan H+P kacang
hijau
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi Tanaman
Kacang hijau termasuk family popilionacae kacang-kacangan. Bentuk
tanamannya berupa perdu sedikit berkayu. Batangnya kecil, berbulu, berwarna
hijau-cokelat/kemerahan.
Kacang hijau termasuk berbunga sempurna. Bunganya berbentuk kupu-kupu
berwarna kuning. Bunga ini keluar pada umur 29-40 hari. Setelah penyerbukan,
bunga akan berkembang menjadi buah. Buahnya berbentuk polong yang berisi 6-16
biji. Polong ini jika matang berwarna cokelat atau hitam. Bijinya berbentuk
bulat, seberat 0,5-0,8 mg berwarna hijau/cokelat kekuning-kuningan. Buah ini
matang pada umur 56-100 hari tergantung dari varietasnya.
Untuk menghasilkan produksi yang tinggi, benih harus berkualitas dan
berasal dari varietas unggul. Benih berkualitas adalah benih bebas dari
kotorran dan hama
penyakit, mempunyai daya tumbuh yang tinggi >80%. Selain itu benih tidak
tercampur dengan varietas lain. Benih unggul dan berkualitas baik dapat ditanam
sampai beberapa generasi, asal sifat-sifat unggulnya belum pudar. Benih diambil dari tanaman sehat berbuah kecil mempunyai
pertumbuhan seragam. Harus dikeringkan sampai kadar air 10-15%.
2.2 Budidaya
Apabila dianalisis lebih lanjut, kacang hijau mempunyai beberapa
kelebihan. Pertama, karena kacang hijau tahan kering. Kedua, varietas unggul
kacang hijau mempunyai umur rendah (kurang lebih 60 hari) sehingga lahan segera
dapat dapat digunakan untuk tanaman lainnya. Untuk membudidayakan tanaman ini
memerlukan banyak tenaga kerja. Kacang hijau mempunyai daya adaptasi yang luas. Di dalam daerah
kering atau pada musim kemarau dimana kacang tanah dan kedelai tumbuh merana,
tanaman ini masih mampu berproduksi dengan baik. Namun demikian, pada awal
pertumbuhannya hingga menjelang berbunga membutuhkan kelembaban tanah yang
cukup. Tanah yang ideal untuk pertumbuhan kacang hijau adalah tanah gembur yang
berdrainase baik dan berPH 5,8 – 6,5.
2.3 Pengolahan
Pada prinsipnya, tanah yang gembur dan berdrainase baik amat disukai
kacang hijau, karenanya pengolahan tanah sangat menguntungkan pertumbuhan
kacang hijau, atas pertimbangan efesiensi, lahan yang dianggap gembur dan
berdrainase baik tidak perlu diolah lagi. Tanah sawah bekas pada yang tidak
terlalu keras juga tidak perlu diolah lagi. Dalam hal ini, jerami dibiarkan
tetap berada dilahan. Apabila penanaman waktu hujan cukup banyak, perlu dibuat
parit sebagai saluran drainase.
Lahan kering dan tanah sawah keras, pengolahan dilakukan saat tanah
lembab, tetapi tidak terlalu basah. Pengolahan tanah terlalu basah bisa merusak
struktur tanah, akibatnya tanah menjadi bertambah keras. Pengolahan tanah dapat
dilakukan dengan cara mencangkul dan membajak, lalu meratakannya. Selanjutnya,
dibuat saluran draenase pada setiap jarak 5-6 m terutama bila hujan
diperkirakan masih akan turun lebat.
2.4 Penanaman
Pada musim hujan jarak tanam hendaknya lebih longgar dibandingkan musim
kemarau. Pada musim hujan udara menjadi lembab, sehingga merangsang serangan
penyakit. Jarak tanam pada musim kemarau adalah 25x25 cm atau 30x20 cm.
sedangkan jarak pada musim penghujan 40x45 cm.
Lubang tanam dibuat dengan menggunakan tugal bermata. Mata yang satu
untuk memuat lubang tanam, mata yang disamping untuk lubang pupuk. Mata yang
didepan untuk memberi tanda lubang tanam berikutnya. Lubang tanam dibuat
sedalam 4cm. lubang puak sedalam 7-10 cm dengan jarak 5-6 cm dari lubang tanam.
Bila akan ditanam di lahan yang belum pernah ditanami kacang-kacangan,
benih harus diinokulasi terlebih dahulu. Penginokulasian dilakukan dengan
menggunakan legin (bakteri
rizobium)
caranya, legin sebanyak 10gram sesikit dibasahi lalu dicampur dengan benih secara
merata. Selanjutnya benih diangin-anginkan selama 1-4 jam. Setelah itu benih
dimasukkandl lubang dan ditutup dengan tanah. Pada lahan yang sudah sering
ditanami kacang-kacangan, benih tidak perlu dicampur dengan legin, karena
bakteri rizhobium praktis sudah ada di dalam tanah.
Jumlah benih yang dimasukkan ke dalam lubang butir per lubang. Apabila daya tumbuh benih
kurang dari 75%, sebaiknya dimasukkan 3 butir benih/lubang. Tenaga kerja yang
diperlukan untuk menanam biasanya 3 orang. Satu orang memasukkan benih, satu
orang lagi memasukkan pupuk buatan dan menutup lubang.
2.5 Perawatan
Apabila benih kacang hijau yang sudah ditanam ternyata tidak tumbuh, maka
perlu diadakan penyulaman. Penyulaman ini dilakukan pada umur 5 – 17 hari
setelah tanam, lebih dari 10 hari, tanaman hasil selaman akan sangat
ketinggalan tumbuhnya dan kalah bersaing dengan tanaman lain sehingga sia-sia.
Kegiatan ini dilakukan apabila lebih dari 5% lubang tanam tidak ditumbuhi
tanaman secara sempurna.
Selama pertumbuhan tanaman, penyiangan dilakukan dua kali. Penyiangan
pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 2 minggu. Penyiangan kedua pada
saat umur 1 bulan. Bersamaan dengan pemupukan ke dua.
2.6 Pengairan
Kebutuhan tanaman akan air harus dipenuhi. Utamanya pada saat tanaman
mengalami masa pertumbuhan vegetatif. Selain itu, draenase tanah harus tetap
terjaga baik. Untuk itu, perlu dilakukan pengaturan pemberian air dengan baik.
Pemberian air biasanya hanya dilakukan pada kaxang hijau yang ditanam di lahan
sawah irigasi. Hal ini karena waktu penanaman pada musim kemarau, sehingga
tananam muda sering tidak terterpa hujan. Kacang hijau dilahan sawah tadah
hujan dan lahan tegalan tidak perlu beri air, karena ditanam pada saat masih
ada hujan. Pada tanaman seperti, kelembaban tanah masih mencukupi.
2.7 Pemupukan
Dosis pupuk umum
yang dianjurkan adalah urea 50 – 100 kg/ha, TSP 100 kg/ha, dan KCL 50-75 kg/ha.
Namun, perlu mengikuti anjuran pemupukan setempat, sesuai dengan jenis
lahannya. Pupuk diberikan sxr bertahap dengan aturan sebagai berikut:
·
Setengah bagian urea + ½ bagian kcl + seluruh
TSP diberikan pada saat tanam. Pupuk dimasukkan dalam lubang pupuk sejauh 5-6
cm dari lubang tanam, lalu diotutup dengan tanah.
·
Setengah bagian urea + ½ bagian kcl diberikan
menjelang tanaman berbunga atau pada saat tanaman umur sebulan bersamaan dengan
penyiangan kedua. Pupuk diberi ikat ke dalam parit yang dibuat sejauh 10xm dari
barisan tanaman. Lalu ditutup dengan tanah.
2.8 Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa jenis penyakit yang menyerang kacang hijau sama dengan yang
menyerang kedelai dan kacang tanah. Tentu saja, karena ketiga jenis tanaman ini
masih dalam satu keluarga. Untuk lebih jelasnya jenis hama dan penyekit berikut ciri-ciri danncara
pengendaliannya dapat dilihat sebagai berikut:
Jenis hama kacang hijau dan cara
pengendaliannya
No
|
Jenis Hama
|
Sifat/Bentuk
|
Penyerangan
|
Pengendalian
|
.1.
|
Lalat Kacang
|
Lalat
berukuran 1,5cm, berwarna hitam mengkilat
|
·
Menyerang tanaman muda
·
Larva membuat liang gerakan pada keping biji
daun dan batang
·
Bisa mengakibatkan kematian
|
·
Benih dimasukkan ke dalam lubang bersamaan
dengan insektisida butiran seperti furadan 36.
·
Penyemprotan dengan insektisida Thiodin 35
EC/Azodin 15 wsl mulai umur hari.
·
Rotasi tanaman
·
Tanaman serempak
|
2.
|
Penggerak
Polong (Etiella
Zinkmella)
|
Larva berukuran
575cm berwarna merah kebiruan pada waktu kecil, menjadi hijau setelah besar
|
·
Membuat liang pada polong
·
Memakan biji
·
Gejala bercak hitam pada kulit polong/ adanya
lubang bulat
|
·
Bila hama
banyak, penanaman kacang hijau dalam satu areal luas dihentikan selama 2
tahun.
·
Penyemprotan pestisida secara rutin dengan
azarin 15 wsc, lannat cl sumithion 50ec
·
Rotasi tanaman
·
Tanaman serempak
|
3..
|
Ulat Jengkal (plusia
chalcities)
|
Ulat berwarna
hijau, berukuran 2-3 cm jalannya menjengkal. Telur menetas dalam 3 hari.
|
·
Memakan daun sehingga tinggal tulang-tulang
daun saja
|
·
Memungut dan mematikan hama
·
Tanaman serentak
·
Rotasi tanaman
·
Penyemprotan pestisida dengan azodrum 15 wsc,
lonnate L, Lonnate 25wp, Curacron 50ec, dimercron 50 wsc, durcon 20ec
|
4.
|
Kepik Hijau (Wezana
Viricula)
|
Kepik
berbentuk bulat berwarna hijau
|
·
Menyerang polong dengan mengisap isinya
·
Kulit polong menjadi bercak-bercak hitam
·
Menjadi keriput dan pahit
|
·
Tanam serempak
·
Rotasi tanaman
·
Penyemprotan insektisida secara rutin dengan
tamaron 200 lc, dursbon 20 ec
|
5.
|
Ulat
penggulung daun (lamprosema
indicata)
|
Ulat berwarna
hijau terang
Kupu-kupu
kecil berwarna cokelat muda
|
·
Merusak tanaman dengan memakan dan menggulung
daun
|
·
Memtik daun yang tergulung dan mematikan ulat
·
Penyemprotan secara rutin setelah adanya kupu-kupu
|
Jenis penyakit
kacang hijau, gejala dan pengendaliannya
No
|
Jenis Penyakit
|
Penyebab
|
Gejala
|
Pengendalian
|
Keterangan
|
1.
|
Bercak Daun
|
Coscorporacentra
|
Bercak-bercak
pada daun berwarna coklat
|
·
Menanam varietas tahan atau toleran
·
Memetong daun dan mebakar bagian tanaman
terserang.
·
Penyemp[rotan dengan Benlohe 520/20 wp, top
sin m 70 wp.
|
Umumnya
menyerang pada iklim lembab
|
2.
|
Penyakit
Sueratium
|
Selenatium
Refli
|
Pada batang
dan daun bagian bawah ada bercak bulat berwarna coklat kuning/putih serangan
lanjutan mati
|
·
Mengurangi kelembaban tanah
·
Menanam varietas tahan
·
Rotasi tanaman
·
Mengubur dan mencabut tanaman terserang
|
Umumnya
menyerang pada waktu musim hujan
|
3.
|
Kudis (Scab)
|
Elsinof watal
|
Timbul
bercak-bercak lembung/cekung seperti kudis, pada batang, daun dan buah-buahan
tersebut mengerut
|
·
Penyemprotan pestisida secara teratur Baustin
50wp, penlate, Topsin M 70 wp
·
Menanam varietas tahan/toleran
·
Tanaman tersebut dicabut dan dibakar
|
|
4.
|
Embun Tepung
|
Vidium Sp
|
Permukaan
daun, batang dan buah tertutup oleh tepung putih, bisa menyebabkan kematian
|
·
Penyemprotan dengan pestisida Marshan 25 wp,
nimrod 250 ec
·
Menanam varietas tahan
|
|
BAB III
PROSES PELAKSANAAN
3.1 Cara Kerja
Proses pelaksanaan pada kacang hijau ini pertama menyiapkan alat dan
bahan. Alat yang digunakan adalah pisau, sedangkan bahannya adalah tanaman
kacang hijau kemudian mengidentifikasi
tanaman tersebut dengan cara meneliti daunnya apakah daunnya terkena
penyakit atau hama.
3.2 Waktu dan Tempat
Tempat pengidentifikasian yaitu di lahan dengan luas 10m x 10m, terletak
di dusun Jatiagung Gumukmas, sedangkan waktu mengidentifikasi yaitu siang hari
pukul 10.30 tanggal 27-05-2008.
BAB IV
PEMBAHASAN
Peneliti bisa mengetahui penyakit
yang ada di kacang hijau dan bisa mengendalikan penyakitnya, bisa
melakukan cara-cara meneliti penyakit kacang hijau.
Ternyata gejala penyakitnya adalah bercak pada daun berwarna cokelat.
Cara pengendaliannya adalah dengan menanam varietas tahan atau toleran,
memotong daun dan membakar bagian tanaman yang terserang. Penyemrpotan menggunakan
Benlate T20/20 wp, Topsin M70 wp. Maka oleh karena itu peneliti bisa mengetahui
cara-cara meneliti yang benar.
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan berakhirnya pembuatan laporan tentang hama dan penyakit pada tanaman kacang hijau,
maka dapat disimpulkan bahwa:
- mengembangkan pengalaman tentang hama dan penyakit kacang hijau
- memupuk jiwa mandiri dan disiplin dalam bertanam
- memupuk, sifat lebih sabar dan tekun untuk berwirausaha tanaman kacang hijau.
3.2 Saran
Bagi
siswa hendaknya bisa mengetahui cara menanam can meneliti penyakit pada kacang
hijau
Dan
siswa dapat menyerap ilmu dan teknik yang dipelajari dan dipraktekkan.